Selasa, 29 Desember 2009

PLTN, Solusi Krisis Energi Kalbar

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Barat, Fathan A Rasyid, menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) kapasitas 1.000 megawatt solusi dalam mengatasi krisis energi di provinsi itu."Hingga kini krisis listrik menjadi permasalahan utama di provinsi itu, sehingga tidak sedikit niat investor untuk menanamkan modalnya harus ditolak karena terbatasnya pasokan listrik," kata Fathan A Rasyid saat Sosialisasi PLTN dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Pontianak.
Ia mengatakan, ke depan energi listrik dari nuklir memang harus diperhitungkan, kalau tidak diambil langkah tersebut maka krisis listrik di provinsi itu akan terus berkepanjangan."Kami berupaya terus dalam menyukseskan PLTN di Kalimantan. Jumat (16/10) besok kami malah akan melakukan nota kesepahaman antara Bappeda se-Kalimantan di Jakarta," ujarnya.
Fathan menambahkan, PLTN termasuk yang paling ramah lingkungan dibanding energi listrik dari tenaga diesel. "Kami menargetkan PLTN bisa terwujud 10 hingga 16 tahun ke depan kalau mulai dari sekarang dirintis dari prastudi, studi kelayakan, pembangunan infrastruktur hingga operasional," kata Fathan.
Kepala Bidang Manajemen Persiapan PLTN Pusat Pengembangan Energi Nuklir, Bambang Suprawoto menjelaskan, pihaknya sedang melakukan studi kelayakan untuk pembangunan PLTN di Provinsi Kalimantan Barat."Kami telah melakukan pra studi kelayakan dan masuk ke tahap studi kelayakan, ada beberapa lokasi yang akan kami lakukan kajian untuk pembangunan PLTN di Kalbar," katanya.Ia mengatakan, lokasi yang dilakukan kajian di antaranya dekat dengan sumber daya alam untuk pembangkit nuklir, yaitu uranium seperti di Ela Hilir, Kabupaten Melawi. "Untuk kapasitas 1.000 MW paling tidak akan dilakukan 16 tapak sepuluh di antaranya akan dijadikan lokasi PLTN dengan kapasitas masing-masing 100 MW," katanya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalbar Agus Aman Sudibyo, mengatakan Kalbar sedikitnya mempunyai sekitar 25 ribu ton uranium atau cukup untuk memenuhi bahan bakar energi listrik dari PLTN di provinsi itu hingga 150 tahun ke depan di Ela hilir Kabupaten Melawi.
Ia mengatakan, kebutuhan energi listrik di provinsi itu 339 MW namun suplai dari PLN sekitar 322,9 MW."Di Kota Pontianak ada kelebihan sekitar 10 MW, tetapi tetap saja tidak mencukupi saat beban puncak," katanya.Dua proyek pembangkit tenaga listrik yang masuk dalam program percepatan terletak di Parit Baru (Kabupaten Pontianak) dengan kapasitas 2 x 30 MW dan Pantai Kura-kura (Kabupaten Bengkayang) 2 x 25 MW.
"Tapi semua masih rencana, dan hingga kini belum terwujud," kata dia. (kpl/cax)
sumber : http://www.kapanlagi.com/h/pltn-solusi-krisis-energi-kalbar.html

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan tanggapan

 

aswr.wb

Semoga kita semua selalu dalam rahmat Allah yang Maha Kuasa

Berita KAMMI

Kalimantan`s KAMMI demands trial of Century scandal culprits
Palangkaraya, C Kalimantan (ANTARA News) - The Indonesian Muslim Students Action Front (KAMMI)- Central Kalimantan Chapter has demanded court trials for those involved in the Bank Century bailout scandal. Chairman of KAMM`s Kalimantan chapter, Gunawan, said here Tuesday the efforts to reveal the bailout scandal should not just end with the work of the House of Representatives` (DPR) inquiry committee. "Instead, the outcome of the House`s Bank Century Inquiry Committee`s probe should be followed up by a legal process for the sake of justice for the Indonesian people," he said.

Total Tayangan Halaman