Selasa, 29 Desember 2009

ADB) siap mendanai tiga proyek interkoneksi listrik yang merupakan bagian dari rencana pengembangan listrik PLN.

Sistem interkoneksi yang akan didanai ADB meliputi sambungan Jawa-Bali 500 kV, dan interkoneksi regional Kalimantan Barat-Sarawak 275 kV dan Sumatera-Malaka 500 kV.
Interkoneksi dari Kalimantan Barat ke Sarawak adalah sirkit 100 kV dengan biaya sekitar US$150 juta.
Interkoneksi Sumatera-Malaka sebesar 500 kV dan diperkirakan memakan biaya sekitar US$490 juta serta akan mampu membantu penyaluran tenaga listrik hingga 300 MW dalam tahun pertama operasi dan 600 MW setelah itu.
"Interkoneksi ini benar-benar yang dibutuhkan PLN. Dan begitu ADB memberikan indikasi untuk membantu pembiayaan proyek-proyek ini, kami memintanya untuk memulai persiapan proyek pada tahun 2010 sehingga interkoneksi ini bisa berjalan pada tahun 2015," tutur Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono dalam siaran pers yang diterima detikFinance , Jumat (11/12/2009).
Dua interkoneksi yang akan menghubungkan Indonesia dengan Malaysia akan menjadi yang pertama bagi PLN. Interkoneksi ini adalah komponen yang terpadu dari sistem listrik ASEAN yang menjadi agenda penting jangka panjang pemerintah-pemerintah ASEAN.
Pembuatan sistem listrik secara terpadu semacam itu akan memungkinkan dilakukannya pengembangan sumber daya alam secara lebih efisien dan ekonomis.
Interkoneksi ini juga menjadi bagian dari pembangunan jaringan listrik nasional ASEAN secara lebih menyeluruh.
"Dengan sambungan ini, perusahaan-perusahaan pelayanan umum dari dua negara bisa saling mengambil listrik dari pembangkit listrik yang lebih efisien di saat beban puncak untuk memenuhi kebutuhan daripada menggunakan listrik dari pembangkit mereka sendiri yang lebih mahal disaat beban puncak," kata Bambang.


0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan tanggapan

 

aswr.wb

Semoga kita semua selalu dalam rahmat Allah yang Maha Kuasa

Berita KAMMI

Kalimantan`s KAMMI demands trial of Century scandal culprits
Palangkaraya, C Kalimantan (ANTARA News) - The Indonesian Muslim Students Action Front (KAMMI)- Central Kalimantan Chapter has demanded court trials for those involved in the Bank Century bailout scandal. Chairman of KAMM`s Kalimantan chapter, Gunawan, said here Tuesday the efforts to reveal the bailout scandal should not just end with the work of the House of Representatives` (DPR) inquiry committee. "Instead, the outcome of the House`s Bank Century Inquiry Committee`s probe should be followed up by a legal process for the sake of justice for the Indonesian people," he said.

Total Tayangan Halaman