Selasa, 23 Maret 2010

Adaro Keruk Untung Rp 3,38 Triliun, 3 Kali Lipat APBD Kalsel


BARABAI, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat, keuntungan perusahaan tambang batubara PT Adaro Indonesia di tahun 2009 mencapai Rp 3,38 Triliun.
Pengerukan sumberdaya alam di Kalsel, ternyata tidak memiliki korelasi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Kalsel itu sendiri.
"Jumlah keuntungan ekspor PT Adaro Indonesia sebesar itu hanya untuk kurun waktu tiga bulan sejak Januari hingga Maret 2009 lalu," ujar Direktur WALHI Kalsel, Hegar Wahyu Hidayat di Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalsel, Selasa (23/2/2010).

Menurutnya, total keuntungan itu tergolong fantastis karena melebihi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Kalsel hingga hampir tiga kali lipat.
"Jumlah APBD Pemprov Kalsel di tahun yang sama hanya Rp 1,8 triliun. Jauh dibandingkan jumlah keuntungan PT Adaro Indonesia yang 33,3 juta dolar AS atau setara dengan Rp 3,38 Triliun," katanya.
Ia menambahkan, keuntungan sebesar itu tidak berbanding lurus dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat aktivitas pertambangan. "Aktivitas pengerukan sumberdaya alam di Kalsel, ternyata tidak memiliki korelasi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Kalsel itu sendiri," tambahnya.

Hal tersebut antara lain disebabkan oleh sedikitnya persentase hasil batu bara yang dinikmati dan diberikan untuk daerah. Berdasarkan data WALHI Kalsel, jumlah produksi batu bara mencapai 78 juta ton per tahun. Dari hasil produksi sebesar itu, 70 persen diekspor dan 29 persen lainnya dikirim ke Pulau Jawa dan Bali.
Dari data tersebut terlihat, untuk pemenuhan dan perputaran batubara hasil pertambangan di Kalsel hanya sekitar satu persen dari total produksi untuk setiap tahunnya.
Sementara itu, General Manager Operasi (GMO) PT Adaro Indonesia, Priyadi, saat dikonfirmasi di Dahai Office, Paringin, Kabupaten Balangan membantahnya.
Menurutnya, data besaran keuntungan yang diperoleh WALHI Kalsel bukan hasil keuntungan ekspor dari PT Adaro Indonesia.
"Data itu mungkin saja benar tetapi bukan merupakan keuntungan PT Adaro Indonesia yang beroperasi di Kalsel, tetapi keuntungan menyeluruh dari Group PT Adaro Energy," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk seluruh wilayah Indonesia PT Adaro Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Tabalong dan Balangan hanya merupakan salah satu anak perusahaan PT Adaro Energy.
"PT Adaro Energy merupakan group perusahaan yang terdiri dari berbagai macam perusahaan dengan berbagai bidang usaha," katanya. Karena itu, kisaran keuntungan sebesar Rp 3,38 triliun sangat mungkin diperoleh oleh PT Adaro Energy sebagai sebuah group perusahaan.
Ia menambahkan, PT Adaro Indonesia diwajibkan menyetorkan 13,5 persen dari kuntungan kepada pemerintah sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). "Itu belum termasuk pembayaran pajak 45 persen dari keuntungan yang artinya, lebih dari 50 persen hasil keuntungan PT Adaro Indonesia diberikan kepada pemerintah," tambahnya. Sedang pembagian keuntungan PT Adaro Indonesia kepada daerah, merupakan kewenangan dan diatur oleh pemerintah pusat.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan tanggapan

 

aswr.wb

Semoga kita semua selalu dalam rahmat Allah yang Maha Kuasa

Berita KAMMI

Kalimantan`s KAMMI demands trial of Century scandal culprits
Palangkaraya, C Kalimantan (ANTARA News) - The Indonesian Muslim Students Action Front (KAMMI)- Central Kalimantan Chapter has demanded court trials for those involved in the Bank Century bailout scandal. Chairman of KAMM`s Kalimantan chapter, Gunawan, said here Tuesday the efforts to reveal the bailout scandal should not just end with the work of the House of Representatives` (DPR) inquiry committee. "Instead, the outcome of the House`s Bank Century Inquiry Committee`s probe should be followed up by a legal process for the sake of justice for the Indonesian people," he said.

Total Tayangan Halaman