Kondisi lingkungan hidup di Kalimantan memprihatinkan dibandingkan daerah lain di Indonesia, kata Kepala Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Regional Kalimantan, Drs Parus M.Si, Sabtu.
Keprihatinan terhadap lingkungan dikemukakannya pada acara sosialisasi program Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Tanah Bumbu.
Kondisi dapat terlihat dari banyaknya kerusakan hutan yang berlangsung hingga saat ini.
Bahkan pada 2020 kondisi hutan Kalimantan diprediksi habis sehingga suhu udara naik jika perilaku masyarakat tidak peduli terhadap lingkungan.
Saat ini saja, tambah Parus, suhu udara di Indonesia mencapai 35 derajat Celcius yang jauh lebih tinggi dibanding 50 tahun lalu sekitar 15 derajat Celsius.
Hal itu disebabkan terjadinya kerusakan lingkungan secara terus menerus di sejumlah daerah, terutama di kawasan Pulau Kalimantan.
Salah satu solusi yang tepat untuk menjaga lingkungan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Karena masalah lingkungan adalah persoalan komplek menyangkut kebijakan pemerintah, kesadaran pelaku usaha dan kondisi lingkungan yang ada itu sendiri.
Beberapa persoalan yang menghambat pendidikan lingkungan hidup di Kalimantan adalah tidak semua pemerintah kota/kabupaten memiliki unit yang jelas untuk melaksanakan PLH tersebut.
Kerja sama yang baik dan rencana strategis pelaksana PLH baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang juga belum ada termasuk alokasi anggaran untuk pelaksanaan PLH juga belum tersedia.
Sistem pengelolaan PLH rata-rata masih dilakukan secara proyek. Sehingga belum menjadi dasar kebutuhan penting dalam masyarakat.
Sudah sepatutnya, kata Parus, PLH dikoordinir oleh Dinas Pendidikan salah satunya dengan cara melakukan sosialisasi program Adiwiyata terhadap warga sekolah.
Sasaran program tersebut adalah mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan hidup sehingga mereka terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
"Intinya Adiwiyata adalah program sekolah berbasis lingkungan agar setiap warga sekolah sebagai penerus bangsa turut peduli terhadap upaya pelestarian lingkungan," katanya.
Sosialisasi lingkungan hidup melalui program Adiwiyata bertempat di Kantor Kapet Batulicin, Kecamatan Simpang Empat diikuti ratusan guru mulai tingkat SD hingga sekolah menengah SMP dan SMA.
Melalui program tersebut warga sekolah diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan serta mampu memberi contoh kepada masyarakat secara berkelanjutan.