
PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan dua kabupaten di provinsi itu dapat menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
"Bisa di Kabupaten Melawi atau di Landak juga bisa," kata Cornelis di Pontianak, Rabu (9/12).
Menurut dia, Kalbar memenuhi syarat untuk dibangun PLTN, karena salah satu wilayah yang mempunyai uranium, yakni di Kabupaten Melawi.
Selain itu, Kalbar relatif aman dari bencana seperti gempa. "Sekarang bagaimana mengemas teknologi supaya tidak bocor, dan limbahnya aman," katanya.
Gubernur Cornelis telah menyampaikan usulan pembangunan PLTN itu kepada Dewan Energi Nasional.
Sumber-sumber daya alam di Kalbar yang dapat dimanfaatkan untuk pusat pembangkit listrik diantaranya angin, air terjun, batubara.
"Angin untuk wilayah kepulauan, air terjun di pedalaman. Sedangkan batubara di Sintang atau Melawi berupa pembangkit listrik mulut tambang," kata Cornelis.
Namun, rencana dan pengembangan sumber energi di Kalbar sangat tergantung komitmen dari Pemerintah Pusat. "Investor sebenarnya banyak yang mau untuk mengembangkan listrik di Kalbar," katanya.
Ia mencontohkan proyek-proyek PLN oleh Independent Power Producers (IPP) di Kalbar yang tidak terlihat kemajuan berarti. "Kalau tidak mampu, seharusnya (izin) dicabut saja," kata Cornelis.
Sementara untuk pembelian listrik dari Malaysia, ia setuju kalau sifatnya jangka pendek. Namun jangka panjang akan lebih baik kalau suplai energi dari Indonesia karena potensi alamnya seperti Malaysia.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan sampaikan tanggapan